Saturday 6 June 2015


BAB IV
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

Bagian Kesatu

      Nilai, Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Kode Kehormatan Pramuka

Pasal 7
Nilai

     Nilai Kepramukaan mencakup:
          a. keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
          b. kecintaan pada alam dan sesama manusia;
          c. kecintaan pada tanah air dan bangsa;
          d. kedisiplinan, keberanian, dan kesetiaan;
          e. tolong menolong;
          f. bertanggung jawab dan dapat dipercaya;
          g. jernih dalam berpikir, berkata dan berbuat;
          h. hemat, cermat dan bersahaja;
          i. rajin, terampil dan gembira; dan
          j. patuh dan suka bermusyawarah.


Pasal 8
Prinsip Dasar Kepramukaan

     Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi:
          a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
          b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
          c. peduli terhadap diri pribadinya; dan
          d. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Pasal 9
Metode Kepramukaan

     (1) Metode Kepramukaan adalah metode belajar interaktif dan progresif yang
          dilaksanakan melalui:
          a. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
          b. belajar sambil melakukan;
          c. kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
          d. kegiatan yang menarik dan menantang;
          e. kegiatan di alam terbuka;
          f. kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan
             dukungan;
          g. penghargaan berupa tanda kecakapan; dan h. satuan terpisah antara
              putra dan putri;
     (2) Dalam menjalankan Metode Kepramukaan sebagaimana dimaksud pada
           ayat (1) digunakan Sistem Among dan Kiasan Dasar.

Pasal 10
Sistem Among

     (1) Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
     (2) Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang
           membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam
           hubungan timbal balik antarmanusia.
     (3) Sistem Among sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
           dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan:
               a. di depan menjadi teladan;
               b. di tengah membangun kemauan; dan
               c. di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian.



Pasal 11
Kiasan Dasar

          Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dikemas dengan menggunakan
          Kiasan Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa.

Pasal 12
Kode Kehormatan Pramuka

     (1) Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan komitmen diri serta
          ketentuan moral pramuka dalam pendidikan kepramukaan.
     (2) Kode Kehormatan Pramuka terdiri dari Satya Pramuka dan Darma
          Pramuka.
     (3) Kode Kehormatan Pramuka merupakan kode etik anggota Gerakan
          Pramuka baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.(4) Kode
          Kehormatan Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
          baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat secara sukarela dan
          ditaati demi kehormatan diri.
     (5) Satya Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbunyi:
          “Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan
          kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan
          Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup,
          dan ikut serta membangun masyarakat, serta menepati Dasadarma.”
     (6) Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan
          dengan golongan usia dan perkembangan jiwa dan jasmaninya yaitu:
               a. Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri dari Dwisatya dan Dwidarma
                   Pramuka;
               b. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri dari Trisatya Pramuka
                   Penggalang dan Dasadarma; dan
               c. Kode Kehormatan Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, anggota
                   dewasa terdiri dari Trisatya Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan
                   anggota dewasa serta Dasadarma.

Bagian Kedua

Jalur dan Jenjang

Pasal 13
Jalur

     Pendidikan kepramukaan dalam sistem pendidikan nasional termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan nilai. nilai Gerakan Pramuka dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup.



Pasal 14
Jenjang

     Jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang pendidikan:
               a. siaga;
               b. penggalang;
               c. penegak; dan
               d. pandega.


Bagian Ketiga
Peserta Didik, Tenaga Pendidik, dan Kurikulum

Pasal 15
Peserta Didik

     (1) Peserta didik adalah warga negara Indonesia yang berusia 7 sampai
          dengan 25 tahun yang mengikuti pendidikan kepramukaan.
     (2) Peserta didik terdiri dari:
               a. pramuka siaga;
               b. pramuka penggalang;
               c. pramuka penegak; dan
               d. pramuka pandega.

Pasal 16
Tenaga Pendidik

     (1) Tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan terdiri dari:
               a. pembina pramuka;
               b. pelatih pembina pramuka;
               c. pamong satuan karya pramuka; dan
               d. instruktur.
     (2) Tenaga pendidik harus memenuhi persyaratan standar tenaga pendidik
          dalam Gerakan Pramuka.

Pasal 17
Kurikulum

     (1) Pendidikan kepramukaan dilaksanakan berdasarkan pada nilai dan
          kecakapan dalam upaya membentuk kepribadian peserta didik.
     (2) Kurikulum pendidikan kepramukaan disusun sesuai dengan jenjang
          pendidikan kepramukaan dan harus memenuhi persyaratan standar.


Bagian Keempat
Satuan Pendidikan Kepramukaan

Pasal 18
Satuan Pendidikan

     Satuan pendidikan kepramukaan terdiri dari:
               a. gugus depan;
               b. satuan karya pramuka; dan
               c. pusat pendidikan dan pelatihan.

Pasal 19
Gugus Depan

     (1) Gugus depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan.
     (2) Gugus depan meliputi gugus depan berbasis satuan pendidikan dan gugus
          depan berbasis komunitas.
     (3) Gugus depan berbasis satuan pendidikan meliputi gugus depan yang
          berpangkalan di pendidikan formal.
     (4) Gugus depan berbasis komunitas meliputi gugus depan komunitas
          kewilayahan, agama, profesi, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas lain.

Pasal 20
Satuan Karya Pramuka

     (1) Satuan karya pramuka merupakan satuan pendidikan keterampilan
          khusus bagi pramuka penegak dan pramuka pandega.
     (2) Satuan karya pramuka berfungsi untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan
          pengalaman para pramuka penegak dan pramuka pandega dalam berbagai bidang ilmu
          pengetahuan dan teknologi.

Pasal 21
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan

     (1) Pusat pendidikan dan pelatihan kepramukaan adalah satuan pendidikan untuk mendidik,
          melatih, dan memberikan sertifikasi kompetensi bagi tenaga pendidik kepramukaan.
     (2) Pusat pendidikan dan pelatihan kepramukaan merupakan bagian integral dari kwartir.
     (3) Pusat pendidikan dan pelatihan kepramukaan berada di tingkat cabang, daerah, dan Nasional.



Bagian Kelima
Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi

Pasal 22
Evaluasi

     (1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan kepramukaan sebagai bentuk
          akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepramukaan kepada pihak yang berkepentingan.
     (2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, tenaga pendidik, dan kurikulum, di setiap jenjang
          dan satuan pendidikan kepramukaan.
     (3) Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan oleh pembina.
     (4) Evaluasi terhadap tenaga pendidik dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
          Kepramukaan tingkat Nasional.
     (5) Evaluasi terhadap kurikulum pendidikan kepramukaan dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan
          Pelatihan Kepramukaan tingkat Nasional.

Pasal 23
Akreditasi

     (1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan kegiatan dan satuan pendidikan
          kepramukaan pada setiap jenjang pendidikan kepramukaan.
     (2) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka dan dilakukan oleh lembaga
          akreditasi sesuai dengan peraturan perundangundangan.


Pasal 24
Sertifikasi

     (1) Sertifikasi dilakukan terhadap peserta didik dan tenaga pendidik sebagai pengakuan
          kompetensi yang dimilikinya.
     (2) Sertifikasi bagi peserta didik berbentuk tanda kecakapan dan bagi tenaga pendidik berbentuk
          sertifikat kompetensi.
     (3) Tanda kecakapan diberikan sebagai pengakuan terhadap kompetensi peserta didik melalui
          penilaian terhadap perilaku dalam pengamalan nilai serta uji kecakapan umum dan uji
          kecakapan khusus sesuai dengan jenjang pendidikan kepramukaan oleh pembina.
     (4) Sertifikat kompetensi diberikan sebagai pengakuan terhadap kompetensi tenaga pendidik
          melalui penilaian yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan tingkat           Nasional.

Welcome to our Blog

Pramuka Update

Popular Post

- Copyright © Dewan Kerja Ranting Bendosari -All Rights Reserved- Powered by Blogger - Designed by dkr bendosari -

Notifikasi :

1. Baca Basmallah.

2. Klik 2x untuk memilih menu

3. Selamat Mencari Ilmu.

4. Maaf jika ada kekurangan.

5. Semoga Bermanfaat.

............

Admin