Tuesday 23 June 2015



BANTUAN HIDUP DASAR 

Pada saat pertama kali menemukan penderita jika dalam melakukan penilaian dini, penolong menemukan gangguan pada salah satu dari ke tiga komponen, al : tersumbatnya jalan napas, tidak menemukan adanya napas dan atau tidak adanya denyut nadi. Menghadapi kasus seperti ini Pelaku Pertolongan Pertama harus menguasai dan melakukan tindakan yang dikenal istilah BANTUAN HIDUP DASAR. Karena tanpa menggunakan intervensi obat atau alat kejut jantung, jika sebaliknya disebut dengan Bantuan Hidup Lanjut (Advance Life Support). Khusus untuk BHD, penderita dibagi 3 , yaitu  :        Bayi    = 0 – 1 tahun, Anak = 1 – 8 tahun, dan Dewasa  =  > 8 tahun
“ SISTEM PERNAPASAN DAN SISTEM PEREDARAN DARAH ADALAH YANG UTAMA UNTUK HIDUP MANUSIA. JIKA SALAH SATU ATAU KEDUANYA TERGANGGU, ANCAMAN KEHILANGAN NYAWA SANGAT TINGGI “
Tubuh manusia dapat menyimpan makanan hanya beberapa minggu dan menyimpan air beberapa hari, tetapi hanya mampu menyimpan Oksigen hanya untuk beberapa menit saja ! Sistem Pernapasan memasok Oksigen ketubuh sesuai kebutuhan dan juga mengeluarkan Karbon Dioksida.
Sistem Sirkulasi inilah yang selanjutnya bertanggung jawab memberikan pasokan oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh dan bertanggung jawab pula untuk membuang sisa –sisa makanan dari jaringan tubuh.
Langkah tindakan BHD :
A: AirwayControl (Penguasaan Jalan Napas)
B: BreathingSupport (Bantuan Pernapasan)
C: Circulatory Support (Bantuan Sirkulasi)


  • KOMPONEN-KOMPONEN SIRKULASI

    • JANTUNG

Sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh, Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah diproses dari paru – paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Bagian sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru – paru untuk kembali diperkaya dengan oksigen.
Penyebab jantung berhenti :
  • PENYAKIT JANTUNG
  • GANGGUAN PERNAPASAN
  • SYOK
  • KOMPLIKASI PENYAKIT LAIN

    • PEMBULUH DARAH

1.      Arteri ( Pembuluh Nadi ) : Pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan memancar ( merah terang )
2.      Kapiler ( Pembuluh Balik ) :Pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap dan jika terluka hanya menetes.
3.      Vena ( Pembuluh Rambut ) : Arteri akan terbagi – bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil sehingga dapat mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat sedikit dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan berwarna merah kehitaman.
ü  Denyut dapat dirasakan dengan mudah pada daerah dimana Arteri / Pembuluh Nadi berada dekat dengan kulit. Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada sistem arteri.
ü  Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah:
  • Radialis : Berada di pergelangan tangan
  • Carotis : Berada di leher
  • Femoralis : Berada di lipatan paha
  • Brachialis : Berada di Lengan atas
  • Dorsalis Pedis : Berada di Punggung kaki
  • Tibialis Posterior : Berada di Belakang mata kaki

    • DARAH

Komposisi darah terdiri atas sel darah putih, sel darah merah, dan plasma darah. Beberapa  fungsi  darah  antara  lain      :
  1. Membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
  2. Membuang sisa-sisa makanan / zat sampah
  3. Melawan penyakit dan infeksi
  4. Kemampuan pembekuan darah
KEMATIAN

    • MATI KLINIS

  • Tidak ada napas dan nadi, bersifat reversibel.
  • Punya waktu 4 – 6 menit untuk diresusitasi tanpa kerusakan otak.

    • MATI BIOLOGIS

  • Terjadi 8 – 10 menit dari henti napas dan henti jantung, bersifat irreversibel.
  • Dimulai dengan kematian sel – sel otak.

    • TANDA-TANDA PASTI KEMATIAN

  1. Lebam mayat ( 20 – 30 menit )
  2. Kaku mayat ( 1 – 2 jam )
  3. pembusukan ( 6 – 12 jam)
  4. Tanda lainnya : cedera mematikan.
SUMBATAN JALAN NAPAS
Mengenal Sumbatan jalan napas :

    • SUMBATAN SEBAGIAN ( PARSIAL )

  • Pertukaran udara baik : diperlihatkan dengan batuk kuat
  • Pertukaran udara buruk : diperlihatkan dengan batuk lemah tidak efektif, nada tinggi, kulit abu kebiruan.
  • Suara napas memperlihatkan jenis sumbatan :
  • Suara dengkur: lidah jatuh menutup jalan napas
  • Suara lengking : kotak pita suara kejang ( spasme )
  • Suara bengek: jalan napas membengkak atau kejang
  • Suara kumur: darah, muntahan atau cairan lain di jalan napas.

    • SUMBATAN TOTAL

  • Tak dapat berbicara, bernapas atau batuk
  • Mencengkram leher dengan satu atau kedua tangan ( tanda universal ).

    • 4  Koreksi  Sumbatan  Jalan  Nafas

1.    Hentakan perut (abdominal thrust) : letak titik penekanan pada pertengahan antara umbilicus dengan procesus xipoideus ( Dewasa ).
2.    Hentakan Dada (Chest Thrust) : letakkan titik penekanan pada pertengahan tulang dada ( Ibu hamil – Gemuk – Anak – bayi ).
3.    Pukulan punggung
4.    Sapuan jari  (Finger Sweep) :  Jika ada sumbatan/benda asing yang terlihat di dalam mulut. Teknik ini tidakboleh dilakukan pada bayi &anak kecil, kecuali benda asingnya sudah terlihat di dalam mulut.

    • Koreksi Sumbatan jalan napas pada dewasa sadar

- Bila seseorang sadar tidak dapat bicara, napas atau batuk :
  • Berikan sampai 5 x hentakan perut ( Heimlich manuver )
  • Periksa, apakah sumbatan benda asing sudah keluar
  • Bagi wanita hamil atau orang gemuk : Lakukan hentakan dada
- Ulangi siklus 5 x hentakan perut, sampai :
  • Korban bantuk mengeluarkan benda asing tersebut
  • Korban mulai bernapas atau batuk kuat
  • Korban menjadi tidak sadar
- Nilai kembali korban sesudah setiap 5 x hentakan
- Anda dapat melakukan kombinasi hentakan perut dengan pukulan punggung.
    • Koreksi  Sumbatan  Jalan  Napas Pada  Dewasa Tidak Sadar
- Bila seseorang tidak sadar dan 2 inflasi tidak masuk dan sesudah reposisi, 2 inflasi tidak masuk lagi, lakukan :
  • Berikan 5 x hentakan perut dengan posisi mengangkang diatas korban.
  • Lakukan tekhnik sapuan jari
- Untuk anak : Tekhnik sapuan jari hanya bila benda terlihat jelas.

    • Bila  langkah  tersebut  gagal :
- Ulangi siklus terus sampai berhasil atau bantuan medis tiba
  • Beri 2 inflasi
  • Gagal, reposisi kepala, ulangi 2 inflasi
  • Lakukan 5 x hentakan perut
  • Lakukan tekhnik sapuan jari.
RESUSITASI  JANTUNG  PARU (RJP)
Adalah Kombinasi pernapasan buatan dan kompresi dada luar untuk mengembalikan fungsi jantung dan paru.
RJP dilakukan ketika  tidak ada respons dari korban atau tidak ada nadi dan tidak ada nafas ( mati klinis ).
    • Pada Saat melakukan RJP
  • Lakukan diatas alas yang datar ,rata & keras.
  • Lakukan 5 Siklus selama 2 menit ( 30 kompresi, 2 inflasi ).
  • Periksa kembali napas dan nadi. Minta seseorang menilai nadi karotis.
  • Lihat gerakan naik turunnya dada saat bantuan napas diberikan.
  • Reaksi pupil mungkin akan kembali normal.
  • Warna kulit penderita berangsur-angsur membaik.
  • Penderita mungkin menunjukkan refleks menelan dan bergerak.
  • Nadi akan berdenyut kembali.
  • Jika nadi masih tidak teraba, lanjutkan RJP dengan setiap 2 menit periksa napas dan nadi
  • Jika nadi sudah teraba namun napas belum ada, lanjutkan napas  dengan 1 tiupan tiap 5 – 6 detik
  • Masalah Pakaian Korban : Biasanya tidak perlu untuk melepas atau membuka pakaian korban.
    • Lepaskan atau buka bila :
  • Kerah pakaian menghalangi pemeriksaan denyut nadi leher
  • Pakaian terlalu tebal untuk menentukan titik kompresi
  • Tak dapat menemukan tempat posisi tangan yang tepat
  • Prosedur peraturan lokal yang mengharuskan

    • Korban mempunyai kesempatan hidup lebih baik bila :
  • RJP dimulai dalam 4 menit pertama henti jantung
  • Korban menerima bantuan hidup lanjut dalam 4 menit kemudian




    • RJP DEWASA
- Periksa Respon A–S–N-T
- Minta Bantuan
- Posisikan Korban dan mulai penilaian dini
- Buka jalan napas dan periksa napas ( Sumbatan ( – ) )
- Beri 2 x napas buatan
- Periksa denyut nadi ( -)
- Periksa perdarahan besar ( -)
- Tentukan tempat / titik kompresi
- Beri 15 x kompresi, kecepatan 80 x/menit –kedalaman kompresi 4 –5 cm
- Beri 2 x napas buatan
- Ulangi siklus, langkah 8 dan 9 (4 siklus dalam 1 menit)
- Periksa denyut nadi leher setiap beberapa menit
- Pulih, Posisikan korban miring stabil
- Periksa selalu A –B -C
    • RJP ANAK
- Periksa Respon A–S–N-T
- Minta Bantuan
- Posisikan Korban dan mulai penilaian dini
- Buka jalan napas dan periksa napas
- Beri 2 x napas buatan
- Periksa denyut nadi 
- Periksa perdarahan besar 
- Tentukan tempat / titik kompresi
- Beri 5 x kompresi, kecepatan 100 x/menit –kedalaman kompresi 3–4cm
   - Kompresi dilakukan hanya dengan 1 tangan
- Beri 1x napas buatan
- Ulangi siklus, langkah 8 dan 9 (4 siklus dalam 1 menit)
- Periksa denyut nadi leher setiap beberapa menit
- Pulih, Posisikan korban miring stabil
- Periksa selalu A –B –C

    •  RJP BAYI
- Periksa Respon A–S–N-T
- Minta Bantuan
- Posisikan Korban dan mulai penilaian dini
- Buka jalan napas dan periksa napas ( Sumbatan ( – ) )
- Beri 2 x napas buatan, gunakan udara dalam mulut
- Periksa denyut nadi ( -)
- Periksa perdarahan besar ( -)
- Tentukan tempat / titik kompresi
- Beri 5 x kompresi, kecepatan 100 x/menit,kedalaman kompresi, 2,3 cm
- Kompresi dilakukan hanya dengan 2 jari tangan
- Beri 1x napas buatan
- Ulangi siklus, langkah 8 dan 9 ( 4 siklus dalam 1 menit )
- Periksa denyut nadi leher setiap beberapa menit
- Pulih, Posisikan korban miring stabil dalam gendongan
- Periksa selalu A –B –C
    • Kapan menghentikan RJP
  • Korban pulih ( denyut nadi dan napas kembali )
  • Diganti oleh tenaga terlatih
  • Kelelahan untuk meneruskan
  • Dokter mengatakan untuk menghentikan tindakan
  • Henti Jantung sudah lebih 30 menit ( dengan atau tanpa RJP )
Catatan : Pendapat ini masih kontroversial dilapangan tanpa ahli.
    • Posisi Pemulihan ( Miring Stabil )
Korban tak sadar – bernapas – tanpa trauma,
gunakan posisi miring stabil, caranya :
  • Miringkan korban pada salah satu sisi tubuh
  • Tempatkan pada satu tangan sebagai penopang kepala
  • Tekuk tungkai untuk mencegah korban bergulir.



    • Bahaya Komplikasi RJP
1.    Muntah, sebab :
  • Pemberian napas buatan terlalu cepat
  • Pemberian napas buatan terlalu keras
  • Sumbatan jalan napas sebagian atau total.
2.    Inhalasi benda asing ( aspirasi ) :
Ada 3 zat yang mengancam kehidupan :
  • Aspirasi bahan makanan
  • Aspirasi bukan cairan lambung ( tenggelam )
  • Aspirasi asam lambung
3.    Distensi Lambung, sebab :
  • Napas buatan terlalu cepat
  • Napas buatan terlalu kuat
  • Sumbatan jalan napas parsial atau total
Catatan: Jangan coba mendorong keluar udara dari lambung.
4.    Luka dengan adanya cedera, seperti :
Patah Tulang iga, lepasnya iga, memar paru, robeknya paru, hati dan limpa.










Welcome to our Blog

Pramuka Update

Popular Post

- Copyright © Dewan Kerja Ranting Bendosari -All Rights Reserved- Powered by Blogger - Designed by dkr bendosari -

Notifikasi :

1. Baca Basmallah.

2. Klik 2x untuk memilih menu

3. Selamat Mencari Ilmu.

4. Maaf jika ada kekurangan.

5. Semoga Bermanfaat.

............

Admin