Tuesday 23 June 2015



Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu berada dalam pembuluh darah kecuali pada saat masuk dalam jaringan untuk melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen dengan zat sisa pembakaran tubuh dan karbondioksida.

KLASIFIKASI SUMBER PERDARAHAN / GOLONGAN PENDARAHAN
Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai sebab seperti cedera atau penyakit. Berdasarkan sumber perdarahan:
1.      Perdarahan nadi (arteri). Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar memancar sesuai dengan denyutan nadi dan berwarna merah terang.
2.      Perdarahan balik (vena). Darah yang keluar dari pumbuluh balik, mengalir, berwarna merah gelap.
3.      Perdarahan rambut (kapiler). Berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes perlahan.


JENIS-JENIS PERDARAHAN
1.        Perdarahan Luar
Perdarahan yang terlihat jelas darah keluar dari luka terbuka. Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.
2.        Perdarahan Dalam
Perdarahan dalam biasanya tak terlihat dan kulit tidak tampak rusak sehinga darah tidak bisa mengalir langsung. Kadang-kadang terlihat berada dibawah permukaan kulit tanpa memar.
Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan dalam. 5 Stasiun perdarahan dalam :
  1. Rongga Kepala ( Cranium )
  2. Rongga Dada
  3. Rongga Tulang Belakang
  4. Rongga Perut ( Abdomen )
  5. Rongga Panggul ( Pelphis )
Tanda dan Gejala Perdarahan Dalam :
Waspadai adanya perdarahan dalam, bila terjadi:
a)    Riwayat benturan benda tumpul yang kuat
b)    Patah tulang tertutup
c)    Luka tusuk
d)    Darah / cairan yang keluar dari telinga atau hidung
e)    Muntah atau batuk darah
f)     Memar luas pada batan tubuh
g)    Luka tembus dada atau perut
h)    Nyeri tekan, kaku atau kejang pada dinding perut
i)      BAK / BAB berdarah
j)      Selalu haus

PERTOLONGAN PERTAMA PADA PERDARAHAN
Perdarahan yang harus segera ditangani adalah perdarahan yang dapat mengancam nyawa.

PERLINDUNGAN TERHADAP INFEKSI PADA PENANGANAN  PERDARAHAN
  1. Pakai APD agar tidak terkena darah / cairan tubuh korban.
  2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberikan perawatan.
  3. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat.
  4. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban.
Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia, sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam tubuh penolong maka ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit. Maka itu semua jenis cairan yang berasal dari korban, kita anggap itu beracun.

MENGENDALIKAN PERDARAHAN LUAR
1.   Tekan langsung pada lukanya. Tekan bagian yang berdarah tepat diatas luka, umumnya perdarahan akan berhenti setelah 5 -15 menit. Bila belum berhenti dapat ditambah penutup lain, tanpa melepas penutup pertama.
2.   Tekan sebelum lukanya pada titik tekan ( Pada titik nadi yang lebih dekat dari arah jantung ).
3.   Elevasi : Meninggikan daerah yang mengalami perdarahan / lebih tinggi dari jantung dan lakukan bersamaan dengan tekanan langsung (dilakukan hanya untuk anggota gerak saja).
4.   Torniquet ( sangat tidak dianjukan ). Hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara lain utnuk menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat mungkin dengan titik perdarahan.





PERAWATAN PERDARAHAN

  • PADA PERDARAHAN BESAR:

a.   Jangan buang waktu hanya untuk mencari penutup luka.
b.  Tekan langsung dengan tangan ( sebaiknya menggunakan sarung tangan latex).
c.   Pertahankan dan tekan cukup kuat.
d.  Rawat luka setelah perdarahan terkendali.

  • PADA PERDARAHAN RINGAN ATAU TERKENDALI

  1. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka.
  2. Tekan sampai perdarahan terkendali.
  3. Pertahankan penutup luka dan balut.
  4. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama.

  • PERDARAHAN DALAM ATAU CURIGA ADA PERDARAHAN DALAM

  1. Baringkan dan istirahatkan penderita
  2. Buka jalan nafas dan pertahankan
  3. Periksa berkala pernafasan dan denyut nadi
  4. Perawatan syok bila terjadi atau akan terjadi syok
  5. Jangan beri makan dan minum
  6. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
  7. Bila ada berikan oksigen
  8. Rujuk ke fasilitas kesehatan
“ Penanganan perdarahan berarti mengendalikan perdarahan, bukan berarti menghentikan perdarahan sama sekali. ”

PENUTUP DAN PEMBALUT LUKA

  •  PENUTUP LUKA

Gunanya untuk :
1.   Membantu mengendalikan perdarahan
2.   Mencegah kontaminasi  lebih lanjut
3.   Mempercepat penyembuhan
4.   Mengurangi nyeri

  • PENUTUPAN LUKA

ü Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka.
ü Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka, kecuali bila luka disertai perdarahan, maka prioritasnya adalah menghentikan perdarahan tersebut.
ü Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian rupa sehingga permukaan penutup yang menempel pada bagian luka tidak terkontaminasi

  • PENGGUNAAN PENUTUP LUKA PENEKAN

Kombinasi penutup luka dan pembalut dapat juga dipakai untuk membantu melakukan tekanan langsung pada kasus perdarahan. Langkah-langkahnya :
1.   Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung  di atas luka  dan tekan.
2.   Beri bantalan penutup luka.
3.   Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka.
4.   Balut.
5.   Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal).

  • PEMBALUT

Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Bahan pembalut dibuat dari bermacam materi kain.
    • 4  FUNGSI PEMBALUT
  1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
  2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
  3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
  4. Pemasangan yang baik akan membantu proses penyembuhan.

    • BEBERAPA JENIS PEMBALUT

1.    Pembalut pita/gulung.
2.    Pembalut segitiga (mitela).
3.    Pembalut penekan.

    • PEMBALUTAN

  • Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali pembalutan penekanan untuk menghentikan perdarahan.
  • Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar.
  • Jangan biarkan ujung bahan terurai, karena dapat tersangkut pada saat memindahkan korban
  • Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar  untuk menambah luasnya permukaan  yang mengalami tekanan diperluas sehingga mencegah terjadinya kerusakan jaringan.
  • Jangan menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk apabila pembalutan kita  terlalu kuat yaitu dengan mengamati ujung jari. Bila pucat artinya pembalutan terlalu kuat dan harus diperbaiki.
  • Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bagian yang jauh lebih dahulu lalu mendekati tubuh.
  • Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus.

Welcome to our Blog

Pramuka Update

Popular Post

- Copyright © Dewan Kerja Ranting Bendosari -All Rights Reserved- Powered by Blogger - Designed by dkr bendosari -

Notifikasi :

1. Baca Basmallah.

2. Klik 2x untuk memilih menu

3. Selamat Mencari Ilmu.

4. Maaf jika ada kekurangan.

5. Semoga Bermanfaat.

............

Admin