Tuesday, 23 June 2015
KERACUNAN
Racun adalah zat yang ketika
tertelan, terisap, diabsorbsi, menempel pada kulit atau dihasilkan di dalam
tubuh dalam jumlah yang relative kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan
adanya reaksi kimia.
Intoksikasi atau keracunan adalah
masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek
merugikan pada yang menggunakannya. Keracunan melalui inhalasi dan menelan
materi toksik, baik kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi
bahaya kesehatan.
- BAHAN PENYEBAB KERACUNAN
Ada berbagai macam kelompok bahan
yang dapat menyebabkan keracunan, antara lain :
- Bahan kimia umum ( Chemical toxicants ) yang terdiri dari berbagai golongan, seperti pestisida ( organoklorin, organofosfat, karbamat ), golongan gas ( nitrogen, metana, karbon monoksida, klor ), golongan logam (timbal, posfor, air raksa, arsen), golongan bahan organik ( akrilamida, anilin, benzena toluene, vinil klorida fenol ).
- Racun yang dihasilkan oleh makluk hidup ( Biological toxicants ) mis : sengatan serangga, gigitan ular berbisa , anjing dll.
- Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri ( Bacterial toxicants ) mis : Bacillus cereus, Compilobacter jejuni, Clostridium botulinum, Escherichia coli dll.
- Racun yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan ( Botanical toxicants ) mis : jamur amnita, jamur psilosibin, oleander, kecubung dll,
- CARA TERJADINYA KERACUNAN PADA MANUSIA
–
Sengaja bunuh diri
–
Keracunan tidak di sengaja
- JALUR MASUK RACUN KE TUBUH MANUSIA
–
Keracunan melalui mulut / alat pencernaan
–
Keracunan melalui pernapasan
–
Keracunan melalui kulit
–
Keracunan melalui suntikan atau gigitan
- GEJALA DAN TANDA KERACUNAN SECARA UMUM
–
Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
–
Penurunan respon
–
Gangguan pernapasan
–
Nyeri kepala,pusing gangguan penglihatan
–
Mual muntah, Kejang – kejang
–
Lemas , lumpuh, kesemutan
–
Pucat perubahan warna pada lidah,Bibir
- GEJALA DAN TANDA KERACUNAN SECARA KHAS
1. Keracunan
melalui mulut :
–
Mual , muntah
–
Nyeri perut
–
Diare
–
Napas / mulut berbau
–
Suara parau nyeri saluran cerna ( Mulut dan kerongkongan )
2. Keracunan
melalui pernapasan :
– Sesak napas
– Napas berbau
– Perubahan warna pada bibir
lidah dan kuping telinga
3. Keracunan
melalui kulit :
Daerah kontak berwarna kemerahan ,
nyeri, melepuh, dan meluas.
Banyak sekali gejala dan tanda tanda
keracunan yang mirip dengan gejala atau tanda dari suatu penyakit, seperti
kejang, stroke dan reaksi insulin. Seseorang yang telah mengalami keracunan
kadang dapat diketahui dengan adanya gejala keracunan.
Gejala gejala keracunan tersebut
secara umum dapat berupa gejala non spesifik dan spesifik, namun kadang kadang
sulit untuk menentukan adanya keracunan hanya dengan melihat gejala gejala
saja. Perlu dilakukan tindakan untuk memastikan telah terjadi keracunan dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium. Pemerikasaan laboratorium ini dapat
dilakukan melalui pemeriksaan periodik urin, tinja, darah, kuku, rambut dan
lain lain.
Bila dicurigai telah terjadi
keracunan bahan kimia atau obat-obatan, maka perlu diidentifikasi tanda dan gejala
yang muncul seperti tersebut dibawah ini ;
- Luka bakar atau kemerahan di sekitar mulut dan bibir yang mungkin akibat menelan bahan kimia korosif.
- Bau napas seperti bau bahan kimia, contoh bensin, minyak tanah dan cat.
- Adanya bercak atau bau bahan pada tubuh korban, baik pada pakaian atau pada furnitur, pada lantai atau objek disekitar korban.
- Tempat obat yang telah kosong atau adanya tablet / pil yang berserakan.
- Muntah, mulut berbuih, sulit bernapas, rasa kantuk yang berat, kebingungan atau gejala lain yang tidak diharapkan.
- USAHA USAHA PENCEGAHAN TERJADINYA KERACUNAN
Usaha usaha pencegahan keracunan
perlu dilakukan di tempat dimana bahan bahan kimia tersebut sering digunakan.
Rumah tangga merupakan salah satu tempat penggunaan produk produk industri,
sehingga perlu dilakukan langkah langkah praktis untuk pencegahan terjadinya
keracunan, disamping itu pada tempat tempat kerja baik pada industri kecil (
home industri ) maupun industri besar merupakan tempat utama terdapatnya bahan
bahan kimia baik sebagai bahan baku maupun sebagai hasil produk dari industri
yang siap diedarkan kepada masyarakat.
- PENANGANAN KERACUNAN SECARA UMUM
1. Cari tau jenis racun yang mengenainya.
2. Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan
3. Pengamanan penderita dan penolong bila berada di daerah dengan gas beracun
4. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan
5. Bila racun melalui jalur kontak maka buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan racun bila ada lalu bilaslah daerah yang terkena dg air
6. Pantaulah tanda vital
7. Awasi jalan napas , terutama bila respon menurun atau penderita muntah
8. Beri oksigen bila ada sesuai dengan ketentuan , khususnya pada keracunan melalui udara
9. Rujuk ke rumah sakit
2. Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan
3. Pengamanan penderita dan penolong bila berada di daerah dengan gas beracun
4. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan
5. Bila racun melalui jalur kontak maka buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan racun bila ada lalu bilaslah daerah yang terkena dg air
6. Pantaulah tanda vital
7. Awasi jalan napas , terutama bila respon menurun atau penderita muntah
8. Beri oksigen bila ada sesuai dengan ketentuan , khususnya pada keracunan melalui udara
9. Rujuk ke rumah sakit
- ZAT / OBAT PELUNAK RACUN
1. Putih Telur ( 60 – 100 cc )
2. Susu, Air Putih
3. Larutan Tepung Kanji atau Tepung Beras
4. Mentega
5. Norit ( Bubuk Arang Batok Kelapa )
6. Minyak Tumbuh – tumbuhan
7. Parafin Cair
2. Susu, Air Putih
3. Larutan Tepung Kanji atau Tepung Beras
4. Mentega
5. Norit ( Bubuk Arang Batok Kelapa )
6. Minyak Tumbuh – tumbuhan
7. Parafin Cair
Catatan : Minyak dan Mentega tidak
untuk keracunan obat serangga.
- ZAT – ZAT PERANGSANG MUNTAH
1. Garam Dapur, 1 – 2 sendok makan dalam 1 gelas air.
2. Mustard, 1 – 2 sendok makan dalam 1 gelas air.
3. Soda Kue.
2. Mustard, 1 – 2 sendok makan dalam 1 gelas air.
3. Soda Kue.
KERACUNAN MAKANAN
- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN MAKANAN SECARA UMUM
- Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya atau diberi susu yang telah dicampur dengan telur mentah.
- Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turut dalam setia jamnya.
- Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok makan garam dapat menjadi alternative jika norit tidak tersedia.
- Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukan jari pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan kontraksi
- Apabila penderita dalam keadaan pingsan, bawa segera ke rumah sakit atau dokter terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
- KERACUNAN SINGKONG ATAU KARA BENGUK.
Diatasi dengan minum air kelapa
hijau yang diberi sedikit garam. Dapat juga dicampur gula kelapa.
- KERACUNAN JAMUR.
Untuk mengobatinya minumlah sebutir
telur ayam yang sudah dikocok. Berikan juga santan kental atau air kelapa hijau
satu gelas.
- KERACUNAN MAKANAN BUSUK.
Misalnya daging kalengan. Berikan
norit dan usahakan agar muntah.
- KERACUNAN MAKANAN LAUT.
Usahakan agar penderita muntah, lalu
minumkan air kelapa hijau. Supaya cepat muntah, penderita minum telur mentah
yang sudah dikocok atau susu sapi mentah.
- KERACUNAN DAGING ATAU IKAN BUSUK.
Minumlah segelas santan kelapa yang
kental. Susul dengan minum air kelapa muda. Dapat juga ditambahkan 20 g kaolin
pada air kelapa tersebut.
- KERACUNAN JENGKOL
Keracunan jengkol terjadi karena
terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yang
diduga mempengaruhi timbulnya keracunan yaitu jumlah yang dimakan, cara
penghidangan dan makanan penyerta lainnya.
- Ø Tanda dan Gejala :
- Nafas, mulut dan air kemih penderita berbau jengkol
- Sakit pinggang yang diserta sakit perut
- Nyeri waktu buang air kecil
- Buang air kecil disertai darah.
- Ø Pertolongan Pertama:
- Minum air putih yang banyak
- Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk menghilang-kan rasa sakitnya.
- Segera kirim ke puskesmas / rumah sakit
KERACUNAN BAHAN
KIMIA / OBAT-OBATAN
- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN BAHAN KIMIA / OBAT – OBATAN SECARA UMUM
- Usahakan agar dimuntahkan kembali, kecuali asam basa.
- Berikan oksigen atau pernapasan buatan jika perlu.
- Lakukan pembilasan lambung
- Berikan obat pelunak racun
- Selimuti korban
- Bawa ke RS
- ZAT/OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA KERACUNAN OBAT / BAHAN KIMIA SECARA KHUSUS
A. Keracunan Asam Keras
1. Larutan encer soda kue dalam air
2. 100 gr kapur tulis dilarutkan dalam air
3. Serpihan tembok dilarutkan dalam air
4. Larutan sabun dalam air
1. Larutan encer soda kue dalam air
2. 100 gr kapur tulis dilarutkan dalam air
3. Serpihan tembok dilarutkan dalam air
4. Larutan sabun dalam air
5. Larutan Kalsium Hidroksida (Ca OH) atau Lime Water 200
cc.
B. Keracunan Basa Keras
1. Cuka Dapur 100 – 200 cc
2. Air jeruk 100 – 200 cc
3. Asam Chlorida ( Hcl ) 100 – 200 cc
1. Cuka Dapur 100 – 200 cc
2. Air jeruk 100 – 200 cc
3. Asam Chlorida ( Hcl ) 100 – 200 cc
- KERACUNAN ASETAMINOFEN
Lebih dari 100 jenis produk yang
mengandung asetaminofen bisa dibeli secara bebas, tanpa resep dokter. Sediaan
untuk anak-anak tersedia dalam bentuk sirup, tablet dan kapsul. Asetaminofen
bisa ditemukan dalam beberapa obat berikut:
* Tylenol
* Anacin-3
* Liquiprin
* Panadol
* Tempra.
- Kandungan asetaminofen dalam beberapa jenis obat dan kekuatannya:
1. Supositoria (tablet/kapsul yang dimasukkan ke dalam anus atau vagina) :
120 mg, 125 mg, 300 mg, 600 mg
Tablet kunyah : 80 mg
Kekuatan normal : 325 mg
Kekuatan ekstra : 500 mg
2. Elixir: 325 mg/sendok teh, 160 mg/sendok teh, 120 mg/ sendok teh
Sirup : 160 mg/sendok teh, 130
mg/sendok teh
Obat tetes : 100 mg/mL, 120 mg/2,5
mL
Asetaminofen adalah obat yang sangat
aman, tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Sejumlah besar asetaminofen akan
melebihi kapasitas kerja hati, sehingga hati tidak lagi dapat menguraikannya
menjadi bahan yang tidak berbahaya. Akibatnya, terbentuk suatu zat racun yang
dapat merusak hati. Keracunan asetaminofen pada anak-anak yang belum mencapai
masa puber, jarang berakibat fatal. Pada anak-anak yang berumur lebih dari 12
tahun, overdosis asetaminofen bisa menyebakban kerusakan hati.
- Tanda dan Gejala keracunan asetaminofen terjadi melalui 4 tahapan:
1. Stadium I ( beberapa jam
pertama ) : belum tampak.
2. Stadium II ( setelah 24 jam ) : mual dan muntah; hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hati tidak berfungsi secara normal.
3. Stadium III ( 3 – 5 hari kemudian ) : muntah terus berlanjut; pemeriksaan menunjukkan bahwa hati hampir tidak berfungsi, muncul gejala kegagalan hati.
4. Stadium IV ( setelah 5 hari ) : penderita membaik atau meninggal akibat gagal hati.
2. Stadium II ( setelah 24 jam ) : mual dan muntah; hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hati tidak berfungsi secara normal.
3. Stadium III ( 3 – 5 hari kemudian ) : muntah terus berlanjut; pemeriksaan menunjukkan bahwa hati hampir tidak berfungsi, muncul gejala kegagalan hati.
4. Stadium IV ( setelah 5 hari ) : penderita membaik atau meninggal akibat gagal hati.
- Tanda dan Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
–
Berkeringat
–
Kejang
–
Nyeri atau Pembengkakan di daerah lambung
–
Nyeri atau Pembengkakan di perut bagian atas
–
Diare
–
Nafsu makan berkurang
–
Mual dan/atau muntah
–
Rewel
–
Koma.
Tanda dan Gejala mungkin baru timbul
12 jam atau lebih setelah mengkonsumsi asetaminofen. Tindakan darurat yang
dapat dilakukan di rumah adalah segera memberikan sirup ipekak untuk merangsang
muntah dan mengosongkan lambung.
- KERACUNAN ASPIRIN (ASETOSAL)
Aspirin atau obat yang mirip dengan
Aspirin (salisilat) biasanya tidak dianjurkan diberikan kepada anak-anak
dan remaja karena memiliki resiko terjadinya sindroma Reye. Tetapi pada
penyakit tertentu (misalnya artritis rematoid juvenil) pemberian Aspirin kepada
anak-anak / remaja dibenarkan / diperlukan. Aspirin ditemukan pada:
* Aspirin
* Ecotrin
* Anacin (kaplet dan tablet)
* Alka Seltzer
* Bufferin.
Overdosis Aspirin (salisilisme) pada
anak yang telah meminum Aspirin dosis tinggi selama beberapa hari biasanya
lebih berat. Bentuk salisilat yang paling beracun adalah minyak wintergreen
(metil salisilat), yang merupakan komponen dari obat gosok dan larutan
penghangat. Seorang anak dapat meninggal karena menelan kurang dari 1 sendok
teh metil salisilat murni.
Tanda dan Gejala awal dari salisilisme adalah mual dan muntah, diikuti dengan
pernafasan yang cepat, hiperaktivitas, peningkatan suhu tubuh dan kadang
kejang. Anak menjadi mengantuk, mengalami kesulitan dalam bernafas dan pingsan.
Kadar Aspirin yang tinggi dalam darah menyebabkan anak menjadi sering berkemih,
dan hal ini bisa menyebabkan dehidrasi.
Untuk pertolongan pertama dilakukan
pengurasan lambung sesegera mungkin. Jika anak dalam keadaan sadar, diberikan
arang aktif melalui mulut atau melalui selang yang dimasukkan ke dalam lambung. Untuk mengatasi dehidrasi ringan, anak diharuskan minum
sebanyak mungkin ( susu maupun jus buah ). Untuk dehidrasi yang lebih berat,
diberikan cairan melalui infus. Demam diatasi dengan kompres hangat. Kadar yang
bisa menimbulkan keracunan adalah 150-300 mg/kg berat badan. Berikan
susu atau santan kelapa. Usahakan agar muntah.
- KERACUNAN BAHAN KAUSTIK
Yang dimaksud dengan bahan kaustik
adalah asam dan alkali kuat. Bahan kaustik (jika tertelan) bisa menyebabkan
luka bakar dan secara langsung menyebabkan kerusakan pada mulut, kerongkongan
serta lambung.
Beberapa keperluan rumah tangga yang
mengandung bahan kaustik adalah pembersih jamban dan sabun pencuci piring;
beberapa diantaranya mengandung bahan kaustik yang paling berbahaya, yaitu
natrium hidroksida dan asam sulfat. Bahan tersebut terdapat dalam bentuk padat
maupun cair. Pada sediaan padat, rasa panas yang ditimbulkan menempel pada
permukaan yang lembab sehingga anak segera berhenti memakannya. Sedangkan
sediaan cair tidak menempel, lebih mudah ditelan dan bisa menyebabkan kerusakan
pada seluruh bagian kerongkongan.
Tanda dan gejala yang terjadi biasanya segera timbul nyeri dan sifatnya bisa
berat. Daerah yang terbakar menjadi bengkak dan menelan menimbulkan nyeri.
Pernafasan menjadi dangkal, dengan denyut nadi yang cepat dan lemah. Kadang
pembengkakan menyebabkan tersumbatnya saluran udara. Sering terjadi syok
(tekanan darah sangat rendah).
Bahan kaustik menyebabkan
kerusakan pada dinding kerongkongan atau lambung. Satu minggu atau lebih
setelah keracunan, pada dinding kerongkongan maupun lambung yang mengalami
kerusakan bisa terjadi perforasi (pembentukan lubang), yang kemungkinan
disebabkan oleh muntah maupun batuk. Anak yang berhasil melalui masa awal
kerusakan pada akhirnya bisa meninggal akibat infeksi karena bahan kaustik dari
kerongkongan merembes ke dalam rongga dada. Meskipun pada awalnya hanya
menimbulkan gejala yang rignan, tetapi beberapa minggu kemudian bisa terjadi
penyempitan pada kerongkongan.
Pada kasus berat dengan bahan
kaustik yang sangat kuat, kematian terjadi akibat:
–
tekanan darah yang sangat rendah
–
penyumbatan saluran pernafasan
–
perforasi kerongkongan
–
kerusakan jaringan
–
peradangan paru-paru.
Untuk melarutkan bahan kaustik,
sebaiknya anak diberikan minum sebanyak mungkin, yang terbaik adalah minum
susu. Susu tidak hanya bersifat melindungi dan melembutkan selaput lendir,
tetapi juga merupakan pengganti dari protein jaringan yang merupakan target
dari bahan kaustik. Jika minum susu, berikan tablet kapur. Cuci perut dengan
garam inggeris.
Baju yang terkena bahan kaustik
segera dilepas dan kulit yang terkena segera dicuci bersih. Sebaiknya tidak
dilakukan perangsangan muntah dan pengurasan lambung karena bisa memperburuk
kerusakan yang telah terjadi. Antibiotik diberikan jika anak mengalami
demam atau terdapat tanda-tanda perforasi kerongkongan. Pada kasus yang ringan,
anak didorong untuk minum sebanyak mungkin cairan. Jika anak tidak mau minum,
cairan bisa diberikan melalui infus.
- KERACUNAN TIMAH HITAM
Keracunan timah hitam (plumbisme)
biasanya merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan kadang gejalanya kambuh
secara periodik. Kerusakan yang terjadi bisa bersifat permanen (misalnya
gangguan kecerdasan pada anak-anak dan penyakit ginjal progresif pada dewasa).
Timah hitam ditemukan pada
* Pelapis keramik
* Cat
* Batere
* Solder
* Mainan.
- Pemaparan oleh timah hitam dalam jumlah relatif besar bisa terjadi melalui beberapa cara :
–
Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam
–
Membiarkan alat logam yang mengandung timah hitam (misalnya peluru, pemberat
tirai, pemberat alat pancing atau perhiasan) tetap berada dalam lambung atau
persendian, dimana secara perlahan timah hitam akan larut
–
Meminum minuman asam atau memakan makanan asam yang telah terkontaminasi karena
disimpan di dalam alat keramik yang dilapisi oleh timah hitam (misalnya buah,
jus buah, minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel)
–
Membakar kayu yang dicat dengan cat yang mengandung timah hitam atau batere di
dapur atau perapian
–
Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung senyawa timah hitam
–
Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang dilapisi timah hitam untuk
menyimpan atau menyajikan makanan
–
Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh timah hitam
–
Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah hitam
–
Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa menggunakan alat pelindung
(seperti respirator, ventilasi maupun penekan debu).
Pemaparan timah hitam dalam jumlah
yang lebih kecil, terutama melalui debu atau tanah yang telah terkontaminasi
oleh timah hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada anak-anak; karena
itu perlu diberikan pengobatan meskipun tidak ditemukan gejala.
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan berkurangnya aktivitas bermain
selama beberapa minggu. Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan dalam
waktu 1-5 hari menjadi semakin memburuk, yaitu berupa:
–
Muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
–
Berjalan goyah/limbung
–
Kejang
–
Linglung
–
Mengantuk
–
Kejang yang tak terkendali dan koma.
Pada dewasa, serangkaian gejala yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa minggu atau
lebih, yaitu berupa perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut terasa
logam, nafsu makan berkurang dan nyeri perut samar-samar yang berakhir dengan
muntah, sembelit serta nyeri kram perut. Pada dewasa jarang terjadi kerusakan
otak.
Gejala kerusakan otak tersebut terutama terjadi akibat pembengkakan otak. Baik
pada anak-anak maupun dewasa bisa terjadi anemia. Beberapa gejala bisa
menghilang secara spontan, tetapi jika kembali terjadi pemaparan oleh timah
hitam, gejalanya akan kembali memburuk.
Resiko tinggi ditemukan pada
anak-anak yang tinggal di rumah tua / lama yang dicat dengan cat yang
mengandung timah hitam.
Kapsul succimer akan berikatan dengan timah hitam dan membantu
melarutkannya di dalam cairan tubuh sehingga dapat dibuang ke dalam air kemih. Efek
sampingnya adalah ruam kulit, mual, muntah, diare, nafsu makan berkurang,
terasa logam di mulut dan kelainan pada fungsi hati (kadar transaminase).
Pemulihan sempurna mungkin
memerlukan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun, dan kemungkinan akan
meninggalkan efek saraf yang permanen. Setelah mengalami keracunan timah hitam,
sistem saraf dan otot bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya, Sistem pembuluh
darah dan ginjal juga bisa mengalami gangguan. Anak yang bertahan hidup bisa
mengalami kerusakan otak yang permanen.
- KERACUNAN ZAT BESI
Sejumlah besar zat besi bisa
menyebabkan diare, muntah, peningkatan jumlah sel darah putih dan kadar gula
darah yang tinggi. Jika dalam waktu 6 jam pertama tidak timbul gejala dan kadar
zat besi di dalam darah rendah, maka kecil kemungkinan terjadinya keracunan.
Zat besi ditemukan pada:
* Fero-sulfat (Feosol, Slow Fe)
* Fero-glukonat (Fergon)
* Fero-fumarat (Femiron, Feostat)
* Suplemen mineral
* Suplemen vitamin.
- Gejala overdosis zat besi biasanya terjadi melalui beberapa tahap:
1. Stadium 1 ( dalam
waktu 6 jam )
–
muntah
–
rewel
–
diare
–
nyeri perut
–
kejang
–
mengantuk
–
penurunan kesadaran
–
perdarahan lambung (gastritis hemoragika) akibat iritasi saluran pencernaan.
Jika kadar zat besi di dalam darah
tinggi, juga bisa terjadi:
–
pernafasan dan denyut nadi cepat
–
tekanan darah rendah
–
peningkatan keasaman darah.
Tekanan darah yang sangat rendah
atau penurunan kesadaran selama 6 jam pertama menunjukkan bahwa keadaannya
sangat serius.
2. Stadium 2 (dalam
waktu 10-14 jam)
terjadi perbaikan semu yang
berlangsung selama 24 jam.
3. Stadium 3 (antara
12-48 jam).
Bisa terjadi syok (tekanan darah
sangat rendah), aliran darah ke jaringan berkurang dan kadar gula darah turun.
Kadar zat besi dalam darah mungkin normal, tetapi pemeriksaan menunjukkan
adanya kerusakan hati.
Gejala lainnya adalah:
–
demam
–
peningkatan jumlah sel darah putih
–
kelainan perdarahan
–
kelainan konduksi listrik di jantung
–
disorientasi
–
gelisah
–
mengantuk
–
kejang
–
penurunan kesadaran.
–
Bisa terjadi kematian.
4. Stadium 4 (setelah
2-5 minggu)
Bisa terjadi komplikasi seperti
penyumbatan usus, sirosis atau kerusakan otak. Jika hasil pemeriksaan darah
menunjukkan kadar zat besi yang rendah, dilakukan observasi selama 6 jam dan
jika tidak timbul gejala, anak tidak perlu dirawat. Jika kadar zat besi tinggi
atau timbul gejala, maka anak perlu dirawat.
Di rumah sakit dilakukan pengurasan
lambung. Digunakan arang aktif, meskipun tidak banyak menyerap zat besi.
Mungkin perlu dilakukan pencucian usus untuk membuang zat besi.
Resiko kematian pada anak yang
mengalami syok dan kesadarannya menurun adalah sebesar 10%. Kematian bisa
terjadi bahkan dalam waktu 1 minggu setelah keracunan, tetapi jika dalam waktu
48 jam gejala-gejalanya telah hilang, maka akan terjadi pemulihan sempurna.
- KERACUNAN HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah senyawa organik
yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon banyak ditemukan di dalam minyak bumi, gas alam dan batubara.
Keracunan hidrokarbon biasanya terjadi karena anak menelan hasil
penyulingan minyak bumi, seperti bensin, minyak tanah, pengencer cat dan
hidrokarbon terhalogenasi (misalnya karbon tetraklorida yang banyak ditemukan
di dalam larutan dan pencair dry-cleaning atau etilen diklorida).
Kematian banyak terjadi pada
remaja yang dengan sengaja menghirup atsiri. Sejumlah kecil bahan tersebut
(terutama dalam bentuk cairan yang mudah mengalir) bisa masuk ke dalam
paru-paru dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Cairan yang lebih kental,
yang digunakan pada semir furnitur, sangat berbahaya karena bisa menyebabkan
iritasi dan pneumonia aspirasi yang berat.
Gejalanya terutama menyerang paru-paru dan usus; pada kasus yang
sangat berat juga menyerang otak. Tandanya pada awalnya anak mengalami
batuk dan tersedak, kemudian pernafasan menjadi cepat. Kulitnya tampak kebiruan
karena berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Selanjutnya terjadi muntah dan
batuk yang menetap disertai megap-megap.
Pada anak yang lebih besar, sebelum terjadinya muntah, mereka mengeluh merasa terbakar
/ panas di lambung. Gejala neurologis meliputi mengantuk, koma dan kejang. Gejala
yang lebih berat ditemukan pada anak yang telah menelan cairan yang lebih
encer, minyak anjing laut mineral atau hidrokarbon halogenasi (misalnya karbon
tetraklorida).
Jika anak berada dalam keadaan
sadar, segera minum segelas susu untuk melarutkan bahan yang tertelan dan
mengurangi peradangan lambung. Jika terdapat tanda-tanda pneumonia (misalnya
pernafasan cepat, denyut jantung cepat atau batuk), anak harus dibawa ke rumah
sakit. Jika terjadi pneumonia diberikan terapi oksigen, ventilator, cairan
infus dan pengawasan ketat.
- KERACUNAN ALKOHOL
Usahakan agar muntah, setelah muntah
berikan kopi pahit dan kompres kepalanya dengan es.
- KERACUNAN OBAT TIDUR (VALIUM, VERONAL).
Minumkan air sebanyak-banyaknya,
usahakan agar ia muntah. Berikan norit dan garam inggeris sebagai pencuci
perut.
- KERACUNAN ARSEN/RACUN TIKUS
- Ø Gejala keracunan arsen / racun tikus :
- Perut dan tenggorokan terasa terbakar
- Muntah, mulut kering
- Buang air besar seperti air cucian beras.
- Nafas dan kotoran berbau bawang
- Kejang / syok
- Ø Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :
- Usahakan agar dimuntahkan
- Beri minum hangat /susu atau larutan norit
- Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit
- KERACUNAN PESTISIDA.
Konsumsi air kelapa hijau yang
diberi garam dapur. Usahakan agar muntah dengan cara memasukkan jari bersih ke
kerongkongan
- GIGITAN ULAR
- Ø Bisa (racun) ular terdiri dari terutama protein yang mempunyai efek fisiologik yang luas atau bervariasi. Sisitem multiorgan, terutama neurologic, kardiovaskuler, sistem pernapasan mungkin terpengaruh.
- Ø Bantuan awal pertama pada daerah gigitan ular meliputi mengistirahatkan korban dan memberikan ketenangan agar detak jantung normal, melepaskan benda yang mengikat seperti cincin, memberikan kehangatan, membersihkan luka, menutup luka dengan balutan steril, dan imobilisasi bagian tubuh dibawah tinggi jantung. Es atau torniket tidak digunakan.
Post a Comment